Minggu, 22 Mei 2011

komunikasi pendidikan anak


Jul 21, '08 8:02 AM
for everyone
Komunikasi dan Pendidikan anak

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari pemberi pesan kepada penerima pesan melalui saluran, media alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut.

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi semua makhluk Tuhan, dari mulai manusia hingga manusia sekalipun menggunakan komunikasi untuk menyampaikan pesan atau  keinginan kepada yang lain.

Komunikasi terjadi semenjak manusia dalam kandungan, bayi didalam perut dikatakan dapat mendengarkan apa yang dibicarakan oleh sang ibu, dan dapat mendengarkan dan merasakan apa yang dirasakan sang ibu dan lingkungannya, hal ini kemudian berkembang menjadi suatu penelitian dan menghasilkan suatu penemuan yakni pentingnya mempersiapkan dan mengolah intelegensia bayi semenjak dari dalam kandungan dengan memperdengarkan musik bayi. (Dancing baby and casette by prof.Dr. .....................).

Komunikasi pada keluarga

Bagi anak-anak komunikasi tidak kalah pentingnya, seorang anak yang berkomunikasi dengan baik dengan orang tuanya, akan terlihat lebih fleksibel dan lebih siap menghadapi perkembangan lingkungannya dari pada anak yang dikeluarganya kurang mengadakan komunikasi dan tertutup.

Keluarga atau lingkungan inilah yang menjadi dasar kekuatan bangsa, dimana keluraga merupakak organisasi terkecil bangsa ini, peranan keluarga yang begitu pentingnya sehingga bagi umat islam keluarga merupakan hal yang utama dan wajib diperhatikan, bagi kita orang indonesia adanya keluarga juga merupakan hal yang kita akui sebagai kekuatan terbesar bangsa ini, dimana sila pancasila dan pembukaan UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika mengutamakan kebersamaan, kekeluargaan dan musyawarah.

Bermula dari keluarga ini, semua hal dapat dilakukan dengan baik, seorang suami dapat bekerja dengan baik jika dirumahnya mengalami ketentraman dan mendapat perhatian dan pelayanan dari istri dan keluarganya, demikian pula anak sekolah yang menuntut ilmu akan dapat berkonsentrasi dengan baik jika dirumah mendapatkan perlakuan yang baik dari orang tuanya dan mendapat dukungan positif terhadap proses pendidikannya.

Semua hal tersebut terjadi jika maksud dan tujuan masing-masing individu dapat diterjemahkan dan dimengerti pihak lain dengan baik, sebagaimana pengertian komunikasi adalah ; Proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung arti, yang dilakukan penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.(HAW.Widjaya,Prof.Dr.,Pengantar Studi Ilmu Komunikas,hal.13,2000,Rineka Cipta Jakarta).

Komunikasi di Sekolah/Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan merupakan “tempat penitipan anak” hal ini disadari bagi mereka yang mengerti bahwa kewajiban orang tualah yang harus mendidik dan mempersiapkan segala bekal dan kemampuannya untuk masa depannya. Karena keterbatasan orang tua akan waktu dan kemampuan keilmuan yang dimiliki orang tua serta keinginan agar anaknya menjadi lebih baik maka dititipkanlah anak-anaknya pada “orang lain” yang notabene dapat dipercaya, seperti yang kita kenal sekarang dengan istilah sekolah, pesantren, taman bermain/playgroup, TK, atau panti asuhan. Hal ini kemudian dimaklumi semua orang bahkan sekarang banyak orang tua yang tidak memahami bahwa mereka telah menitipkan anaknya disekolah, mereka menganggapnya sekolahlah yang mempunyai kewajiban mendidik prilaku, moral dan tingkah laku anak, sehingga kalau sang anak melakukan tindakan yang salah kalimat yang keluar adalah “kamu diajarkan apa disekolah” ?, juga sebaliknya jika sang anak melakukan tindakan kriminal atau yang tidak sesuai dengan kepatutan maka kalimat yang keluar dari mulut masyarakat adalah “anak siapa sih”? yang menggambarkan bahwa sang anak merupakan tanggung jawab orang tuanya.

Dua kalimat yang bernada tanda tanya tersebut telah menggambarkan dua pihak yang mempunyai kewajiban yang sama terhadap pendidikan dan perkembangan sang anak, maka komunikasi antar dua pihak tersebut haruslah dibina dan menjadi perhatian yang serius jika ingin perkembangan anak bangsa ini menjadi lebih baik.

Salah satu yang harus ditempuh adalah adanya pertemuan yang rutin antara orang tua dan pihak sekolah melalui rapat wali murid atau sejenisnya, bahkan akan lebih baik jika orang tua atau pihak keluarga secara berkala mengontrol perkembangan anaknya disekolah dari mulai pembayaran, kehadiran, hingga perkembangan prestasi belajar disekolah, dan tidak jarang ditemukan bahwa karena jarangnya orang tua mengontrol perkembangan ananknya disekolah berujung pada sesuatu yang terlanjur terjadi, seperti dari rumah berangkat kesekolah sementara disekolah hanya lewat tidak pernah masuk, malah nongkrong di tempat teman-temannya, atau dari rumah berangkat dengan ongkos yang dibawa sampai disekolah hanya dipakai nongkrong sambil minum kopi dan merokok, hingga terjerumus kearah minuman keras dan narkoba.

Komunikasi & Pendidikan Era globalisasi

Era globalisasi saat ini menuntut orang tua lebih mempersiapkan diri menghadapi dan mengantisipasi ekses yang ditimbulkan dari kemajuan komunikasi pada perkembangan anak saat ini.

Perkembangan teknologi komunikasi yang dikatakan komunikasi global yang sangat berkembang pesat, telah pula didukung penuh oleh pemerintah dengan internet masuk desa, dan internet masuk sekolah hingga sekolah tingkat paling bawah TK, amatlah perlu kesiapan orang tua untuk menjaga dan mengontrol anak-anaknya dari pengaruh negatif internet.